Minggu, 24 Januari 2016

Pipeline Decommissioning

Pipeline yang digunakan pada industry saat ini tentu tidak dapat digunakan selamanya. Ada saatnya pipeline yang dimiliki oleh suatu perusahaan harus dihentikan operasionalnya. Hal tersebut biasanya terkait dengan  design life. Bila ternyata kapasitas suatu reservoir minyak atau gas diperkirakan akan habis dalam waktu 20 tahun, maka design pipeline yang akan digunakan untuk mentransportasikan minyak atau gas tersebut pun disesuaikan, agar design tidak berlebih, dan juga tidak kekurangan. Cost yang dikeluarkan sangat berpengaruh pada design life yang berbeda. Dan tentunya, perusahaan tidak ingin mengeluarkan dana berlebih, namun juga tidak ingin pipeline mereka tidak tahan lama.
Bila suatu pipeline telah ‘habis’ masa berlakunya, maka owner akan mengadakan suatu program yang biasa disebut dengan Decommissioning Program, yang bertujuan untuk mengehentikan operasional pipa dengan cara mengabaikannya di tengah laut atau mengambil pipa tersebut dari lokasi.
Sebenarnya tidak hanya pipeline saja yang memiiki Decommissioning Program, namun hampir seluruh instalasi lepas pantai memiliki program ini. Secara umum, terdapat 8 langkah dalam Decommissioning Program suatu instalasi lepas pantai, yaitu:
  1. Project Management
Planning, engineering, dan management program biasanya sudah dimulai 3 tahun sebelum sumur/well minyak atau gas kering/habis.
Proses ini mencakup:
  • Review kontrak yang telah dijalankan
  • Analisis engineering
  • Planning operasional
  • Kontrak untuk Decommissioning Program
Contohnya, karena keterbatasan barge berukuran besar yang diperlukan untuk menjalankan Decommissioning Program, maka perusahaan sudah memesan barge tersebut 2-3 tahun sebelum pemakaian.
  1. Permitting and Regulatory Compliance
Proses perizinan Decommissioning Program suatu anjungan lepas pantai biasanya memakan waktu kurang lebih 3 tahun. Owner akan meminta bantuan kepada konsultan untuk mengurus hal ini. Sebuah execution plan dibutuhkan untuk proses mendapatkan izin. Di dalamnya, terdapat informasi mengenai kondisi lingkungan dan survey lapangan pada lokasi anjungan tersebut berada. Perizinan ini dibutuhkan karena sebuah Decommissioning Program biasanya melibatkan instansi pemerintah terkait.
  1. Platform Preparation
Sebelum pekerjaan decommissioning dilakukan, persiapan pada platform harus dilakukan terlebih dahulu, seperti flushing tangki dan pipa dari cairan hidrokarbon, memasangan padeye pada modul untuk pengangkatan, mengambil peralatan-peralatan, dan membersihkan platform dari marine growth.
  1. Well Plugging and Abandonment
Penyumbatan lubang sumur reservoir.
  1. Conductor Removal
Mengambil kembali conductor yang telah digunakan untuk dibawa ke darat dengan cara memotongnya menjadi segmen-segmen.
  1. Mobilization/Demobilization and Platform Removal
Mobilisasi derrick barge yang akan digunakan menju lokasi anjungan berada.
Pengangkatan platform ke atas barge dimulai dari bagian topside secara utuh atau per modul. Hal ini disesuaikan dengan kapasitas angkat derrick barge.
Berikutnya adalah mengambil bagian jacket. Diver akan meledakkan bagian dasar jacket agar pengangkatan menjadi lebih mudah. Jacket dapat diangkat secara utuh atau per segmen, tergantung kapasitas angkat derrick barge.
  1. Pipeline and Power Cable Decommissioning
Pipa dan kabel milik platform yang berada di dasar laut boleh ditinggal begitu saja di tempatnya atau diambil. Sebelumnya, dilakukan dulu pembersihan bagian dalam pipa dengan flushing, kemudian memotong pipa, dan mengubur ujung pipa yang sudah dipotong ke dalam seabed.
  1. Materials Disposal and Site Clearance
Semua komponen anjungan yang telah diambil dapat dibuang, diolah, atau digunakan kembali.
Lokasi tempat anjungan berada dicek ulang oleh diver dan ROV bila masih terdapatdebris tersisa yangdapat mengganggu lingkungan.
Khusus untuk pipeline, terdapat opsi decommissioning yang dapat dilakukan, diantaranya:
  1. Leave In-Situ
Meninggalkan pipeline di lokasi. Terdapat beberapa kondisi mengenai hal ini:
  • Pipa yang sudah dikubur dan tidak memiliki kemungkinan mengalami span agar dibiarkan begitu saja.
  • Pipa yang tidak dikubur, namun diperkirakan akan terkubur suatu saat nanti dengan sendirinya.
  • Pipa yang dikubur sebagian dengan kedalaman yang dianggap cukup dan diperkirakan akan permanen.
  • Pipa yang tidak dikubur dan merupakan kandidat untuk ditinggalkan di tempatnya bila hal demikian adalah opsi yang terbaik menurut Comparative Assessment yang telah dilakukan.
  1. Removal
Untuk pipa dengan diameter kecil, flexible pipe, dan umbilical yang tidak diletakkan pada seabed agar diambil/dilepaskan dari tempatnya. Proses pelepasan ini dapat menggunakan beberapa metode:
  • Reverse reeling
  • Reverse S-Lay
  • Cut and Lift
Beberapa teknologi atau peralatan yang dibutuhkan dalam Decommissioning Program suatu pipeline, antara lain:
  1. Pipeline Cleaning
Terhadap pipeline akan dilakukan depressurized dan pengosongan hidrokarbon yang tersisa di dalam pipa. Ini membutuhkan pig untuk membersihkan isi dalam pipa. Tujuannya adalah agar hidrokarbon tersebut tidak merusak lingkungan bawah laut bila pipa harus ditinggal di lokasi ataupun dipotong untuk kemudian diangkut ke darat.
  1. Trenching and Burial
Peralatan penggalian dan penguburan pipa sudah tersedia, meskipun metode mengubur pipa yang sudah tidak dipakai lagi ke dalam seabed masih jarang dilakukan.
17
Contoh alat penggalian pipa.
  1. Subsea Cutting
Beberapa alat pemotong pipa bawah laut:
  • Abrasive water jet
  • Diamond wire cutting
  • Reciprocating cutting
  • Hydraulic shears
Dalam memotong pipa, alat pemotong harus dapat mengelilingi seluruh keliling pipa. oleh karena itu, biasanya perlu dilakukan sedikit penggalian di sisi bawah pipa. Pemilihan alat pemotong berdasarkan diameter pipa dan coating yang ada pada pipa.
  1. Lifting
Pipa yang telah dipotong menjadi beberapa section akan diangkat menggunakan crane/derrick dan bantuan diver.
  1. Reserve Installation Method
Terdapat beberapa laybarge yang mampu melakukan pengambilan pipa mirip dengan penggelaran pipa ke bawah laut.
  1. Mattress Recovery
Pengambilan kembali matras yang digunakan sebagai alas atau pemberat pipeline. Proses pengambilan ini dilakukan oleh diver, dan dibantu oleh vessel yang mengiringinya. Matras akan diangkat oleh vessel menggunakan crane/derrick.
Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar